Hijrah bukan sekadar langkah melintasi padang pasir, tapi momentum besar dalam sejarah Islam.
Hijrah adalah titik balik peradaban — dari tekanan menuju kekuatan, dari penindasan menuju kebebasan. Di momen inilah, Islam bangkit bukan hanya sebagai agama, tetapi sebagai sistem kehidupan yang melahirkan masyarakat dan negara.
Berikut beberapa fakta penting tentang hijrah Rasulullah ﷺ yang perlu kita ketahui dan hayati:
1. Hijrah Nabi ﷺ Bukan Karena Takut, Tapi Karena Perintah Allah Ta’ala
Hijrah Rasulullah ﷺ ke Madinah bukan karena ketakutan terhadap ancaman kaum Quraisy. Beliau tidak lari, tapi melangkah atas perintah langsung dari Allah Ta’ala. Inilah bentuk ketaatan tertinggi — ketika keselamatan jiwa pun diletakkan di bawah kepatuhan kepada wahyu.
“Dan katakanlah: Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah aku secara keluar yang benar…”
(QS. Al-Isra’: 80)
Hijrah adalah bentuk totalitas iman. Ia bukan ketakutan, tapi keberanian untuk taat meski penuh risiko.
2. Hijrah Dilakukan di Bulan Shafar hingga Rabi’ul Awwal, Bukan di Bulan Muharram
Seringkali disalahpahami bahwa hijrah terjadi di bulan Muharram — padahal tidak demikian.
Rasulullah ﷺ berangkat pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada 12 Rabi’ul Awwal. Kalender hijriah memang dimulai dari bulan Muharram, tapi itu bukan karena di bulan itulah Nabi hijrah.
Kenapa Muharram? Para sahabat memilih bulan ini karena niat hijrah dimulai setelah Bai’at Aqabah yang terjadi di Dzulhijjah, lalu disusul bulan baru, yaitu Muharram.
Sumber: Sirah Nabawiyah – Ibnu Ishaq / Ibnu Hisham
3. Kalender Hijriah Ditetapkan di Masa Khalifah Umar bin Khattab
Rasulullah ﷺ dan para sahabat tidak menggunakan penanggalan resmi berdasarkan tahun hijrah di masa awal Islam.
Baru pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, sekitar tahun 17 H, dilakukan penetapan kalender resmi untuk kepentingan administrasi negara Islam.
Dalam musyawarah para sahabat, disepakati:
- Awal tahun hijriah adalah peristiwa hijrah Rasulullah ﷺ
- Bulan pertama adalah Muharram
Sumber: Fath al-Bari – Ibnu Hajar al-‘Asqalani (7/266), Tarikh At-Tabari, Tarikh al-Khulafa’ – As-Suyuthi
4. Jarak Hijrah Nabi ﷺ Sekitar 400 KM dan Ditempuh ±11 Hari
Perjalanan dari Makkah ke Madinah bukanlah hal ringan. Jaraknya sekitar 400 kilometer, melewati rute tidak umum untuk menghindari kejaran musuh.
Rasulullah ﷺ dan sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu:
- Bersembunyi di Gua Tsur selama 3 hari
- Menempuh perjalanan sekitar 8 hari ke Madinah
Total waktu hijrah: ±11 hari
Ini bukan sekadar perpindahan, tapi sebuah misi penyelamatan risalah.
Penutup: Hijrah Adalah Pesan Zaman
Hari ini, hijrah bukan lagi melintasi padang pasir, tapi melangkah dari lalai menuju taat, dari maksiat menuju cahaya.
Hijrah adalah semangat untuk berubah, meninggalkan yang salah menuju yang benar — sebagaimana Rasulullah ﷺ pernah meninggalkan kampung halamannya demi menghidupkan cahaya Islam di tempat baru.
Hijrah bukan hanya sejarah — ia adalah ajakan untuk terus bergerak ke arah Allah.
Daftar Referensi:
- Al-Qur’an: QS. Al-Isra’: 80, QS. At-Taubah: 40 & 36
- Hadis Shahih: HR. Bukhari no. 3906–3907
- Sirah Nabawiyah: Ibnu Ishaq, Ibnu Hisham
- Fath al-Bari: Ibnu Hajar al-‘Asqalani (7/266)
- Tarikh At-Tabari – Imam Ath-Tabari
- Tarikh al-Khulafa’ – As-Suyuthi
- Al-Bidayah wa an-Nihayah – Ibnu Katsir